Sifat Fisika Butylene Glycol

Rate this post

Sifat Fisika Butylene Glycol adalah senyawa organik yang sering digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi konsumen. Dikenal juga dengan nama 1,3-butanediol, butylene glycol merupakan cairan tak berwarna memiliki dua gugus hidroksil (-OH) terikat pada rantai karbon empat atom. Senyawa ini memiliki rumus molekul C₄H₁₀O₂. Salah satu sifat fisik fisika utamanya adalah larut dalam air serta pelarut organik lainnya, menjadikannya sangat serbaguna bagi formulasi produk.

Kemampuan larut butylene glycol memungkinkannya berguna di industri kosmetik, farmasi, makanan, maupun banyak aplikasi lainnya. Selain kemampuannya untuk larut dalam pelarut, butylene glycol juga memiliki didih relatif tinggi, berkisar antara 187 hingga 207°C (1,013 kPa), serta leleh rendah, berkisar antara -70 hingga -46°C. Rentang suhu luas ini memungkinkan penggunaan 1,3-Butanediol bagi kondisi suhu, baik tinggi maupun rendah.

Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai Sifat Fisika Butylene Glycol.

Stabilitas termalnya penyimpanan normal juga membuatnya menjadi bahan dapat mengandalkan untuk berguna bagi aplikasi yang membutuhkan konsistensi fisik. Sifat fisik butylene glycol juga mencakup indeks bias relatif rendah, menunjukkan bahwa ia tidak memiliki kemampuan refraksi cahaya tinggi.

Sifat Fisika Butylene Glycol

Namun, kemampuannya untuk larut dalam air serta pelarut fisika organik membuatnya sangat berguna bagi aplikasi memerlukan bahan dapat mencampur dengan mudah. Dengan sifat fisik fisika yang unik ini. Butylene glycol tetap menjadi komponen sangat mencari di industri ataupun aplikasi konsumen di seluruh dunia.

Kita akan membahas lebih lanjut tentang sifat fisika butylene glycol, termasuk titik didih, titik leleh, kestabilan termal, indeks bias, dan kelarutan.

Titik Didih dan Titik Leleh

Titik didih butylene glycol berkisar antara 187 hingga 207°C (1,013 kPa), sedangkan titik lelehnya berkisar antara -70 hingga -46°C. Perbedaan besar antara didih serta leleh 1,3-Butanediol menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki rentang suhu luas di mana dapat berada fase cair. Titik didih relatif tinggi membuat butylene glycol dapat bertahan di aplikasi membutuhkan suhu tinggi. Sementara leleh rendah memungkinkannya berguna formulasi produk memerlukan suhu rendah atau pembekuan.

Kestabilan Termal

1,3-Butanediol umumnya stabil pada kondisi penyimpanan normal. Namun, seperti halnya banyak senyawa organik, ia dapat mengalami degradasi jika terpapar suhu tinggi, cahaya matahari langsung, atau oksigen berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan butylene glycol wadah kedap udara serta menjauhkannya dari sumber panas serta sinar matahari langsung. Stabilitas termal butylene glycol dapat mempertahankan dengan menambahkan pengawet atau antioksidan formulasi produk mengandung senyawa ini.

Indeks Bias dan Kelarutan

Butylene glycol memiliki indeks bias relatif rendah, menunjukkan bahwa ia tidak memiliki kemampuan refraksi cahaya tinggi. Ini membuatnya cocok untuk berguna di berbagai formulasi produk tidak memerlukan sifat foptik khusus. Butylene glycol larut pada air dalam berbagai proporsi, memungkinkan penggunaannya di berbagai formulasi produk memerlukan pelarut yang larut dalam air. Selain itu, ia juga larut pada pelarut organik seperti etanol, propanol, dan eter. Memperluas kemungkinan aplikasinya pada industri maupun aplikasi konsumen.

Pengaruh Struktur Molekul Terhadap Sifat Fisika

Struktur molekul 1,3-Butanediol memainkan peran penting menentukan sifat fisiknya. Dua gugus hidroksil (-OH) terikat pada dua atom karbon berbeda memberikan polaritas pada molekul. Yang memungkinkannya larut pada air ataupun pelarut polar lainnya. Selain itu, ukuran molekul butylene glycol relatif kecil memungkinkannya untuk mengalami titik didih serta titik leleh moderat, serta kelarutan yang luas.

Aplikasi Berbagai Industri

1,3-Butanediol memiliki berbagai aplikasi di berbagai industri ataupun aplikasi konsumen, terutama karena sifat fisik fisika yang unik. Dalam industri kosmetik ataupun perawatan pribadi, butylene glycol berguna sebagai pelarut, pengemulsi, pelembap, & pengental. Dalam formulasi produk seperti krim, losion, sabun, serta produk perawatan kulit lainnya. Di industri farmasi, ia berguna sebagai bahan pengawet maupun pelarut di berbagai sediaan obat. Selain itu, butylene glycol juga berguna di industri makanan dan minuman sebagai bahan pengemulsi, pengental, ataupun pelarut di beberapa produk. Dalam industri cat dan pelapis, butylene glycol dapat berguna sebagai pelarut serta pengencer formulasi produk pelapis.

Kesimpulan

Butylene glycol adalah senyawa organik penting di berbagai industri serta aplikasi konsumen. Sifat fisiknya, termasuk titik didih, titik leleh, kestabilan termal, indeks bias, dan kelarutan. Memungkinkannya untuk digunakan dalam berbagai aplikasi memerlukan cairan tak berwarna dan tidak berbau yang stabil. Struktur molekul butylene glycol, terdiri dari dua gugus hidroksil terikat pada rantai karbon empat atom. Memainkan peran kunci menentukan sifat fisiknya. Dengan berbagai kegunaannya di industri kosmetik, farmasi, makanan, dan lainnya. Butylene glycol tetap menjadi bahan yang sangat dicari serta digunakan secara luas di seluruh dunia.

Demikian informasi mengenai Sifat Fisika Butylene Glycol, silahkan hubungi kami dibawah ini, kami akan berikan harga terbaik untuk anda!contact us