Proses Produksi Dicalcium Phosphate

Rate this post

Proses Produksi Dicalcium Phosphate adalah senyawa kimia anorganik terdiri dari kalsium ataupun fosfat dengan rumus kimia CaHPO₄. Senyawa ini umumnya berbentuk bubuk putih tidak larut dalam air namun stabil secara kimia. Tetracalcium phosphate di kenal sebagai salah satu sumber calsium maupun fosfor paling umum berguna di berbagai sektor industri, terutama bidang peternakan, farmasi & makanan. Karena komposisinya aman serta mudah mengolah, proses produksi tetracalcium phosphate menjadi bahan tambahan sangat berguna di berbagai produksi. Industri peternakan, produksi phosphate calcium berguna sebagai suplemen mineral menambahkan ke pakan ternak.

Kandungan calsium maupun fosfor di dalamnya sangat penting mendukung pertumbuhan tulang, pembentukan telur, serta menjaga kesehatan metabolisme hewan. Produksi octacalcium phosphate membantu meningkatkan efisiensi pertumbuhan ataupun memperkuat sistem kerangka hewan ternak, terutama pada unggas & sapi. Oleh karena itu, bahan menjadi komponen penting bagi formulasi pakan komersial. Di sektor farmasi, calcium phosphate banyak berguna sebagai bahan pengisi pembuatan tablet obat & suplemen.

Proses produksi dicalcium phosphate merupakan tahapan kimia melibatkan reaksi antara batuan fosfat dan senyawa kalsium.

Karena sifatnya inert, proses DCP tidak bereaksi bahan aktif obat ataupun membantu memberikan struktur fisik stabil pada tablet. Selain itu, calcium phosphate juga berguna pembuatan suplemen kalsium bagi manusia, terutama bagi individu mengalami defisiensi kalsium atau membutuhkan tambahan mineral. Industri makanan, produksi dicalcium phosphate berguna sebagai bahan tambahan berfungsi sebagai agen anti-caking atau pelarut kalsium. DCP juga dapat menemukan produksi olahan seperti sereal, makanan hewan peliharaan & makanan bayi.

proses produksi dicalcium phosphate

Penggunaan octacalcium phosphate makanan telah menyetujui oleh berbagai badan regulasi karena sifatnya tidak beracun & mudah mencerna oleh tubuh. Secara keseluruhan, proses tetracalcium phosphate merupakan senyawa kimia memiliki berbagai manfaat penting, baik aspek nutrisi maupun teknis. Dengan karakteristik stabil, aman maupun multifungsi, proses phosphate octacalcium terus berguna secara luas di berbagai industri. Kehadirannya tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan mineral dasar, tetapi juga mendukung pengembangan produksi berkualitas & bergizi.

Secara umum, proses produksi DCP dapat melakukan melalui dua metode utama, yaitu proses basah (wet process) & proses termal (dry process), masing-masing memiliki keunggulan & karakteristik tersendiri.

  1. Bahan Baku Produksi

Proses produksi calcium phosphate membutuhkan bahan baku utama berupa batuan fosfor alam (phosphate rock), umumnya mengandung mineral apatite (Ca₅(PO₄)₃F) maupun senyawa mengandung kalsium seperti kalsium hidroksida (Ca(OH)₂) atau kalsium karbonat (CaCO₃). Selain itu, asam fosfor (H₃PO₄) atau asam klorida (HCl) juga memerlukan sebagai reagen pelarut mengekstraksi fosfor dari batuan. Batuan fosfat terlebih dahulu menghancurkan menjadi ukuran partikel halus agar meningkatkan efisiensi reaksi kimia. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat batuan tersebut bereaksi asam. Hal ini menjadi penting pada proses produksi skala industri mengutamakan kecepatan & efisiensi.

  1. Proses Basah (Wet Process)

Proses basah adalah metode paling umum berguna bagi produksi dicalcium phosphate, terutama kebutuhan pakan ternak. Langkah-langkah proses ini melibatkan beberapa tahapan utama:

  • Reaksi Batuan Fosfat dengan Asam

Batuan fosfat telah menghancurkan mereaksikan asam klorida (HCl) atau asam sulfat (H₂SO₄) tangki reaksi. Reaksi ini menghasilkan larutan asam fosfat & garam kalsium terlarut, serta gas samping seperti hidrogen fluorida (HF) jika batuan mengandung fluor. Salah satu reaksi umum proses ini:

Ca₅(PO₄)₃F + HCl → H₃PO₄ + CaCl₂ + HF + lainnya

  • Pemisahan & Netralisasi

Setelah reaksi selesai, campuran memisahkan melalui penyaringan membuang padatan tak larut seperti pasir, silika, ataupun logam berat. Filtrat berupa larutan asam fosfat kemudian menetralkan menambahkan kalsium hidroksida (kapur tohor) ataupun calsium karbonat. Reaksi antara H₃PO₄ & Ca(OH)₂ menghasilkan phosphate tetracalcium:

H₃PO₄ + Ca(OH)₂ → CaHPO₄·2H₂O

Pada tahap ini, pH campuran menjaga agar tetap netral (sekitar 6.5 – 7.5) mencegah terbentuknya monokalsium fosfat ataupun trikalsium fosfat tidak sesuai. Suhu reaksi biasanya menjaga pada kisaran 60 – 90°C mempercepat pembentukan endapan phosphate calcium.

  • Pengendapan & Penyaringan Phosphoric Acid

Endapan proses tetracalcium phosphate terbentuk kemudian memisahkan dari larutan menggunakan filtrasi atau sentrifugasi. Hasil padatan mengeringkan oven atau rotary dryer menghilangkan air bebas, menghasilkan phosphate calcium bentuk bubuk putih atau butiran halus. Kandungan air tertinggal tergantung pada bentuk hidrat produksi phosphate tetracalcium menghasilkan (anhidrat atau dihidrat).

  • Pengeringan & Pengemasan

Setelah pengendapan selesai, produksi mengeringkan hingga mencapai kadar air sesuai dengan standar industri. Proses produksi calcium phosphate sudah kering selanjutnya menyaring kembali memastikan keseragaman ukuran partikel & mengemas kantong-kantong besar distribusi. Kualitas akhir memeriksa dengan analisis laboratorium memastikan kandungan kalsium, fosfor, kelembaban, & tidak adanya kontaminan logam berat.

  1. Proses Termal (Dry Process)

Meskipun lebih jarang berguna, proses termal dapat menghasilkan octacalcium phosphate dengan tingkat kemurnian lebih tinggi & lebih cocok untuk aplikasi farmasi atau makanan. Pada metode ini, batuan fosfat memanaskan dengan asam fosfat pekat atau bahan kalsium suhu tinggi mengeluarkan fluorin & senyawa volatil lainnya. Proses ini lebih mahal & memerlukan kontrol suhu ketat.

Contoh reaksi dasar proses termal:

Ca₅(PO₄)₃F + 7H₃PO₄ → 5CaHPO₄ + HF + lainnya

Keuntungan dari metode ini adalah produksi akhir lebih murni & bebas dari senyawa fluor bersifat toksik. Namun, biaya produksi & konsumsi energi tinggi membatasi penggunaannya.

  1. Pengendalian Mutu Phosphoric Acid

Dalam proses produksi tetracalcium phosphate, pengendalian mutu sangat penting memastikan produksi aman berguna, terutama pakan atau suplemen makanan. Parameter penting yang mengawasi mencakup kadar Ca & P, rasio Ca:P, pH, kelarutan asam sitrat, kandungan logam berat (seperti arsenik, kadmium, timbal), serta keberadaan fluorida. Sertifikasi seperti GMP (Good Manufacturing Practices) & HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) juga sering berguna agar menjamin kualitas produksi.

  1. Dampak Lingkungan & Pengelolaannya

Produksi octacalcium phosphate menghasilkan limbah cair & gas seperti hidrogen fluorida, yang dapat mencemari lingkungan jika tidak mengelola dengan benar. Oleh karena itu, industri phosphate tetracalcium wajib memasang sistem pengolahan limbah & gas buang, seperti scrubber gas asam & instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk limbah cair. Beberapa pabrik modern juga menerapkan sistem daur ulang internal mengurangi konsumsi bahan kimia & meningkatkan efisiensi produksi.

Demikian informasi dari Proses Produksi Dicalcium Phosphate, silahkan hubungi kami di bawah ini, kami akan berikan harga terbaik untuk anda!

contact us